Meditasi-Guru yang hebat
Guru Agung
Phramongkolthepmuni
(Sodh Candasaro)​
​
Penemu Kembali Meditasi Dhammakaya
Dikenal sebagai Luang Por Wat Paknam atau Phramongkothepmuni, Sodh Mikaewnoi lahir pada 10 Oktober 1884 dari keluarga pedagang beras di Distrik Songpinong, Suphanburi, sebuah provinsi 60 mil sebelah barat Bangkok, Thailand. Dia adalah anak kedua dari lima bersaudara. Sodh adalah anak yang cerdas dengan kemauan yang kuat dan kasih sayang yang mendalam. Sebagai anak tertua, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengambil alih bisnis perdagangan beras ayahnya pada usia empat belas tahun ketika ayahnya meninggal.
Dia melanjutkan perdagangan ayahnya dengan sangat sukses sampai suatu perjalanan perdagangan tertentu yang menjadi titik balik besar dalam hidupnya. Setelah semua beras terjual, dia pulang dengan membawa sejumlah besar uang. Dia mengambil jalan memutar melalui kanal terpencil yang memungkinkan dia mencapai tujuannya lebih cepat. Namun, sebagian besar tukang perahu menghindari kanal yang menakutkan ini karena sering kali dipenuhi bajak laut dan bandit. Saat dia menjelajahi perairan yang berbahaya, ketakutan akan kematian melanda dirinya.
Sodh tahu para perompak akan menyerang kapten untuk menguasai kapal, jadi dia memerintahkan awak kapal di depan untuk mengambil tempatnya di kemudi. Setelah memberikan perintah ini, perasaan bersalahnya menimpali ketika dia berpikir: "Saya adalah pemilik kapal, dan saya memiliki semua uang. Jika seseorang harus mati, itu pasti saya. Biarkan para pekerja melarikan diri sehingga mereka dapat hidup untuk mengambil mengurus keluarga mereka.
" Malu dengan niat awalnya yang egois, dia memanggil para awak kapal kembali ke dayung saat mereka beruntung dapat melewati kanal tanpa insiden. Meskipun dia berhasil menghindari krisis, keseluruhan episode tersebut meninggalkan kesedihan mendalam bagi rekan-rekannya. Dia merenungkan apa yang harus dia lakukan dalam hidupnya dan sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada hal yang lebih berharga untuk dia lakukan selain mengejar kehidupan yang murni dengan menjadi seorang bhikkhu mempunyai kesempatan untuk ditahbiskan. Begitu saya menerima penahbisan, itu akan berlaku seumur hidup."
Sodh entered the monkhood in July 1906 at Songpinong Temple when he was 22 and was given the monastic name of Candasaro Bhikkhu. He began practicing meditation the next day and continued to do so until the last day of his life.
One day, on a bright full moon night during his 11th year in the monkhood, he went to the chapel at Bangkoowien Temple to meditate. Sitting in front of the main Buddha statue, he made the following resolution: "Upon this sitting, if I cannot attain even a small part of the Truth realized by the Lord Buddha, then I shall remain here unmoved until I perish. If I die, I will become a worthy example for people after me. "
Akhirnya, dia memperoleh pengalaman meditasi yang paling halus. Keterampilan meditasi dan mentalnya
kekuatan menjadi begitu kuat sehingga ia menjadi salah satu guru meditasi paling dihormati di Thailand.
Ia mencurahkan waktu dan perhatiannya untuk berlatih dan mengajarkan metode meditasinya kepada masyarakat umum.
​
Phramongkolthepmuni meninggal dunia pada tahun 1959 pada usia 75 tahun. Ia menjadi salah satu biksu Buddha yang paling dihormati dalam sejarah Thailand. Latihan meditasi yang ditemukan kembali oleh Phramongkolthepmuni telah membantu mengubah banyak kehidupan dan dipraktikkan oleh jutaan orang di seluruh dunia saat ini.
​
Warisan Luang Pu Wat Paknam Bhasicharoen masih hidup.
Tentang Guru
Nun Chand
Konnokyoong
​
Lahir pada tahun 1909 di Nakhon Pathom, Thailand, Master Nun Chand Konnokyoong mengubah perjuangan pribadi menjadi kemenangan spiritual. Didorong oleh kerinduan yang mendalam untuk berhubungan dengan mendiang ayahnya dan mendamaikan kesalahpahaman masa lalu, dia menemukan kekuatan meditasi. Perjalanan pribadinya melahirkan kuil Buddha terbesar di dunia, Wat Phra Dhammakaya, mengubah kesulitan pribadi menjadi secercah harapan bagi banyak orang. Saat ini, warisannya menginspirasi banyak hati yang mencari makna dan koneksi. Temukan semangat seorang visioner yang luar biasa, Master Nun Chand Konnokyoong, di BMC
Luang Por Dhammajayo
Perjalanan dari Keingintahuan menuju Pemandu Spiritual
Bayangkan seorang anak laki-laki bernama Chaiyaboon, berjalan di jalanan Bangkok yang ramai pada tahun 1944, pikirannya dipenuhi pertanyaan tentang kehidupan dan keberadaan. Anak laki-laki ini, yang menemukan pelipur lara dalam ajaran Buddha selama bersekolah di SMA Suan Kularb, kemudian menjadi cahaya penuntun bagi banyak orang. Setelah lulus dengan gelar BSc di bidang Ekonomi dari Universitas Kasetsart, jiwa Chaiyaboon mendambakan tujuan yang lebih dalam. Menjawab panggilan ini, beliau ditahbiskan pada tahun 1969 di Wat Paknam Bhasicharoen, menggunakan nama "Dhammajayo" - melambangkan kehidupan yang mengabdi untuk mencapai "Kemenangan melalui Dhamma." Kisahnya mengingatkan kita pada perjalanan mendalam yang bersemayam dalam hati kita masing-masing.